"Langkah Cepat Puskesmas Curahnongko dan Pemerintah Desa Wonoasri: Fogging Intensif untuk Pemberantasan Jentik Nyamuk di Hadapi Meningkatnya Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Jember"
WONOASRI. Rabu, 31 Januari 2024, Puskesmas Curahnongko bekerja sama dengan Pemerintah Desa Wonoasri melakukan kegiatan fogging sebagai upaya pemberantasan jentik nyamuk. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kasus demam berdarah di Kabupaten Jember, terutama di Kecamatan Tempurejo.
Tindakan ini diperkuat oleh temuan enam kasus yang dicurigai demam berdarah di RT 09, 010, 08, 07, 06. Pemerintah setempat bersama dengan puskesmas memandang perlu untuk mengambil langkah cepat guna mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.
Fogging sebagai metode pemberantasan jentik nyamuk diharapkan dapat membantu mengurangi populasi nyamuk pembawa penyakit, khususnya di area yang terdampak. Upaya ini merupakan bagian dari strategi pencegahan dan penanggulangan penyebaran demam berdarah di wilayah tersebut.
Catatan : Selama proses fogging, cairan kimia khusus disemprotkan ke udara dalam bentuk partikel kecil yang menyerupai kabut. Kabut ini kemudian menyebar di udara dan menempel pada permukaan, termasuk daun, dinding, dan tempat-tempat di mana hama atau vektor berkumpul. Insektisida atau larvasida yang digunakan dalam fogging dirancang untuk membunuh hama seperti nyamuk atau jentik nyamuk.
Fogging biasanya digunakan sebagai tindakan pengendalian vektor penyakit yang dapat ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah dan demam Zika. Meskipun efektif, penggunaan fogging perlu mematuhi pedoman keselamatan dan peraturan lingkungan untuk menghindari dampak negatif pada manusia dan lingkungan sekitar.